Perkutut Lokal VS Perkutut Bangkok
Burung perkutut adalah salah satu jenis burung kicau yang populer di Indonesia. Dua jenis burung perkutut yang sering menjadi perbincangan di kalangan pecinta burung adalah perkutut lokal dan perkutut Bangkok. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam beberapa aspek, ada beberapa perbedaan signifikan yang membuat masing-masing jenis unik. Artikel ini akan membahas perbedaan antara burung perkutut lokal dan Bangkok, membantu Anda untuk lebih memahami karakteristik, suara, dan perawatan masing-masing.
1. Asal Usul dan Habitat
- Burung Perkutut Lokal: Burung perkutut lokal berasal dari Indonesia dan dapat ditemukan di berbagai daerah, seperti Jawa, Bali, dan Sumatera. Mereka biasanya hidup di hutan-hutan, padang rumput, dan area terbuka dengan banyak pepohonan.
- Burung Perkutut Bangkok: Burung perkutut Bangkok, seperti namanya, berasal dari Thailand. Burung ini telah dibudidayakan secara intensif dan sering dijual di pasar internasional. Mereka juga ditemukan di habitat yang mirip dengan perkutut lokal tetapi lebih sering dibudidayakan di penangkaran.
2. Karakteristik Fisik
- Burung Perkutut Lokal: Perkutut lokal umumnya memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan perkutut Bangkok. Warna bulu mereka cenderung lebih gelap dengan pola garis-garis yang lebih jelas di bagian dada dan sayap.
- Burung Perkutut Bangkok: Perkutut Bangkok memiliki tubuh yang lebih besar dan gagah. Bulu mereka cenderung lebih cerah dan halus. Pola garis-garis di bagian tubuhnya lebih halus dan tidak sejelas perkutut lokal.
3. Suara dan Kicauan
- Burung Perkutut Lokal: Kicauan perkutut lokal biasanya lebih sederhana dan tidak terlalu panjang. Suaranya lembut dan merdu, namun tidak sebervariasi perkutut Bangkok.
- Burung Perkutut Bangkok: Perkutut Bangkok dikenal dengan suara kicauan yang lebih bervariasi dan panjang. Suaranya lebih lantang dan memiliki ritme yang khas, menjadikannya favorit dalam lomba burung kicau.
4. Harga dan Nilai Ekonomi
- Burung Perkutut Lokal: Harga perkutut lokal cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan perkutut Bangkok. Ini membuatnya lebih mudah diakses oleh pecinta burung pemula.
- Burung Perkutut Bangkok: Perkutut Bangkok umumnya memiliki harga yang lebih tinggi karena kualitas kicauan dan penampilannya yang menarik. Mereka sering menjadi pilihan bagi pecinta burung yang serius dan kolektor.
5. Perawatan dan Pemeliharaan
- Burung Perkutut Lokal: Perkutut lokal lebih mudah dirawat karena mereka sudah terbiasa dengan iklim dan kondisi lingkungan di Indonesia. Mereka lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak memerlukan perawatan khusus.
- Burung Perkutut Bangkok: Perkutut Bangkok memerlukan perawatan yang lebih intensif. Mereka membutuhkan kandang yang lebih besar dan pakan yang lebih beragam untuk memastikan mereka tetap sehat dan aktif. Perhatian khusus juga diperlukan untuk menjaga kebersihan kandang dan kesehatan burung.
6. Popularitas di Kalangan Pecinta Burung
- Burung Perkutut Lokal: Perkutut lokal tetap populer di kalangan pecinta burung di Indonesia karena kemudahan perawatan dan harga yang terjangkau. Mereka sering dijadikan hewan peliharaan oleh masyarakat lokal.
- Burung Perkutut Bangkok: Perkutut Bangkok lebih populer di kalangan pecinta burung yang berpengalaman dan kolektor. Kualitas kicauan dan penampilan yang lebih menarik membuatnya sering dijadikan pilihan utama dalam lomba burung.
Kesimpulan
Meskipun burung perkutut lokal dan Bangkok memiliki beberapa perbedaan yang signifikan, keduanya tetap menjadi pilihan yang menarik bagi pecinta burung. Perkutut lokal lebih mudah dirawat dan lebih terjangkau, sementara perkutut Bangkok menawarkan kualitas kicauan dan penampilan yang lebih unggul. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda dalam memilih burung perkutut yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.
Dengan perawatan yang tepat, baik burung perkutut lokal maupun Bangkok dapat memberikan kicauan yang merdu dan menjadi teman yang menyenangkan di rumah. Jadi, apakah Anda lebih tertarik pada perkutut lokal yang sederhana atau perkutut Bangkok yang mewah? Pilihan ada di tangan Anda!
Baca juga : Sejarah Burung Perkutut di Indonesia